Ada banyak sekali tempat kerja yang di jadikan sebagai ladang pencarian penghasilan. Salah satunya tempat yang menjual berbagai macam kebutuhan hidup atau serba ada yakni Toserba. Barang yang di jual pun beragam, mulai dari makanan, minuman, elektronik, pakaian, sarana hiburan dan masih banyak lagi. Banyak nya barang yang di jual pun di ikuti dengan banyaknya pembeli, dari sini lah para pekerja di Toserba pun juga banyak guna melayani pembeli. Lantas bagaimana nasib bekerja di sebuah Toserba? Mulai dari jam kerja beberapa bervariatif, kerja mulai dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam, dengan jam istirahat 2-3 jam. Ada juga shift Pagi dan Siang, di sesuaikan dengan karyawan lainnya. Waktu kerja selama sebulan pun sering kali cuma mendapat libur 2 hari saja, bahkan untuk pekerja awal ada yang sampai tidak libur. Dari sini cukup di ketahui membutuhkan jam kerja yang memang banyak dari lainnya. Kemudian untuk pekerjaannya sendiri, di sesuaikan dengan posisi yang di tempati, karena barang yang di jual beragam jadi penempatan dan kerjaanya pun juga berbeda. Misalkan untuk penempatan barang elektronika, orang yang bekerja di area tersebut setidaknya tau barang seperti apa dan bagaimana cara kerjanya. Barang elektronika memang banyak, seperti Mesin Cuci, TV, Speaker, Kulkas, Lampu, Setrika dan masih banyak lagi. Untuk barang elektronika sendiri, bagi seorang pembeli membutuhkan informasi apa saja tentang produk yang jual, karena barangnya identik dengan harga yang lebih di banding dengan barang kebutuhan pokok. Tak hanya menjual saja, Toserba juga menawarkan jasa pengiriman dan service melalui Toserba itu sendiri. Skill menjual disini juga di perlukan, serta mempunyai pelayanan yang baik. Kemudian dari sisi penghasilan, gaji yang di dapatkanpun juga beragam di setiap Toserba, sering kali gaji berkisaran di UMK, bahkan ada yang di bawah UMK. Memang secara penjelasan tidak semua Toserba memiliki kesamaan dalam memberlakukan karyawannya. Belum lagi perlakuan dari pembeli yang kurang mengenakan. Dari sini lah, bekerja di Toserba membutuhkan sikap tahan banting dengan gaji dan waktu kerja sedemikian. Namun demikian tak semua yang terjadi selalu negatif atau tidak mengenakan, terkadang ada hal tersendiri yang membuatnya menjadi nyaman. Tentu saja karena semua pekerjaan pasti ada hal enak dan tidak enaknya. Jadi bekerja di sebuah Toserba menjadikan sebuah pengalaman kerja tersendiri dengan berbagai hal yang ada di dalamnya.
Pengangguran, kata ini sering kali terdengar saat sudah lulus sekolah, baik lulus SMA/SMK, Sarjana atau pun pendidikan lainya. Hal ini terjadi karena tidak semua orang langsung mendapatkan pekerjaanya pertama kala sudah lulus, lantas tak lain hanya menjadi seorang pengganguran. Kata ini memang tidak enak di dengar baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Pengangguran sering kali di kaitkan dengan kegagalan setelah mengenyam sekolah, dimana pendidikan yang di dapatkan seharusnya mampu merubah nasib seseorang. Saat berfikir secara negatif, hal ini bisa menjadikan masalah pribadi yang dapat berkembang menjadi pikiran serius, bahkan bisa membuat stress seseorang. Rasa malu, cemas, menyalahkan diri sendiri sering kali di lakukan, akan tetapi permasalahan bukanya terselesaikan malah menjadi lebih rumit. Perlu adanya media yang dapat mengisi kegiatan selama menjadi seorang pengangguran. Hal dasar yang perlu di lakukan adalah dengan menerima keadaan kemudian memulai langkah kecil untuk perba...
Komentar
Posting Komentar