Pada dasarnya orang kerja itu mendapatkan hasil berupa uang, kemudian hasil itu di pakai buat kebutuhan hidup. Terkadang dan tak jarang juga, antara hasil dengan pengeluaran lebih banyak keluarnya. Entah ada hal aneh tapi sering terjadi pada beberapa orang. Kerja dari pagi hingga sore, bahkan sampai malam. Tiap hari demi hari hingga akhir bulan kerja terus, hasil uangnya tidak cukup memenuhi kebutuhan. Kadang malah nombok. Baru juga dapat gaji, selang 1 hari saja sudah ngeluh duit sudah habis. Kemana perginya secepat itu dalam waktu 1 hari?
Beberapa orang yang mengalami hal ini berpenghasilan sebatas UMK. Kalau di telusuri lebih lanjut, memang faktornya berbeda-beda. Ada yang mempunyai tanggungan keluarga seperti anak dan istri, ada yang mempunyai beberapa cicilan yang harus di angsur tiap bulannya, ada juga banyak sumbangan yang menanti sebulanya, dan ada beberapa faktor yang mungkin sifatnya individual. Kalau soal tanggungan keluarga memang menjadi tanggung jawab, dan sebenarnya hal ini sudah memiliki kelonggaran uang sendiri selama sebulan.
Hal yang lebih mendasari adalah angsuran cicilan per bulan dan sumbangan yang tak terduga banyak. Orang cenderung suka memiliki hutang dan merasa hal itu sangat di perlukan, bahkan ada statement "Orang hidup kog ga punya hutang". Kebutuhan yang di beli dari hasil hutang sendiri pun juga sering salah di gunakan untuk keperluan yang tidak semestinya atau keinginan semata bukan kebutuhan jangan panjang. Tidak cuma 1 atau 2, bahkan lebih dari itu mereka sering menghabiskan uang dalam sekejap, lantas kemudian 1 hari setelah mendapatkan uang, langsung bilang kalau tidak punya uang. Kalau soal sumbangan mendadak yang banyak memang di luar faktor, akan tetapi untuk adat orang jawa, kala mendapatkan undangan tidak elok kalau tidak datang dan tidak memberikan sumbangan. Mulai belajar dalam memahami antara keinginan dan kebutuhan dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Kalau pola tersebut berulang-ulang dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun, yang ada kerja terus menerus sampai pegel linu akhirnya cuma nombok saja. Kerja tapi nombok bukanlah sebuah pilihan untuk maju kedepan.
Komentar
Posting Komentar