Pendidikan di mata orang menjadi penting, dari dulu hingga sekarang bahkan kelak nanti. Terlalu semangat orang memikirkan pendidikan pada fase tertentu justru mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan mana yang ingin di pelajari lebih lanjut. Saat ini pun juga sering di alami sebagian orang. Sebenarnya pun, orang tersebut juga sudah memiliki pandangan akan tetapi seiring perubahan pola kehidupan dan siklus external yang berpengaruh menjadikanya berubah haluan. Sebagai contoh pada awal dunia internet mulai booming, saat itu juga perubahan pikiran mulai terjadi dimana awalnya ingin melanjutkan di pendidikan guru misal, karena pengaruh external dan lingkungan berubah menjadi teknologi. Pada waktu awal semester orang menapakan kaki di bangku perkuliahan, rasanya senang sekali karena berfikir bahwa jurusan yang di pilih adalah yang terbaik pada waktu itu. Semester 1 lanjut ke semester 2 sampai 3 masih merasakan kebenaran jurusan yang di pilih. Tapi saat mulai masuk Semester 4 ke atas, munculah rasa bersalah saat memilih sebuah jurusan. Hingga lulus kuliah pun yang di fikiran cuma yang penting lulus kuliah. Pemikiran ini yang membuat kesalahan di awal dan di akhir waktu perkuliah. Saat sudah lulus kuliah pun juga merasa bingung mau kerja kemana? karena memang ada beberapa pikiran yang saling menarik perhatian, hal ini tidak menjadikan fokus, efek nya kerja pada posisi seadanya yang penting di terima dan kerja saja. Landasan ini sering memicu juga rasa bersalah pada diri sendiri, waktu tidak bisa di ulang kembali. Karena nasi sudah jadi bubur, sebaiknya memulai awal lagi apa yang memang benar di minati, semakin menhindar justru akan memperlama proses perbaikan diri dan penetapan visi diri sendiri. Hal yang sudah terlanjur pun juga pasti ada gunanya kedepan, karena pola titik ke titik yang lain akan saling terkait. Menyesal bukanlah sebuah jalan untuk dipilih, cukup menjadikan sebuah pelajaran hidup. Walaupun sudah benar dan tidak salah di awal hingga akhir dalam memilih jurusan juga masih membutuhkan ilmu tambahan lain guna meraih apa yang di inginkan. Membuat kesalahan sebanyak mungkin sudah cukup populer dalam slogan kehidupan orang sukses, asal bisa menjadikan kesalahan tersebut menjadi hal perbaikan diri.
Pengangguran, kata ini sering kali terdengar saat sudah lulus sekolah, baik lulus SMA/SMK, Sarjana atau pun pendidikan lainya. Hal ini terjadi karena tidak semua orang langsung mendapatkan pekerjaanya pertama kala sudah lulus, lantas tak lain hanya menjadi seorang pengganguran. Kata ini memang tidak enak di dengar baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Pengangguran sering kali di kaitkan dengan kegagalan setelah mengenyam sekolah, dimana pendidikan yang di dapatkan seharusnya mampu merubah nasib seseorang. Saat berfikir secara negatif, hal ini bisa menjadikan masalah pribadi yang dapat berkembang menjadi pikiran serius, bahkan bisa membuat stress seseorang. Rasa malu, cemas, menyalahkan diri sendiri sering kali di lakukan, akan tetapi permasalahan bukanya terselesaikan malah menjadi lebih rumit. Perlu adanya media yang dapat mengisi kegiatan selama menjadi seorang pengangguran. Hal dasar yang perlu di lakukan adalah dengan menerima keadaan kemudian memulai langkah kecil untuk perba...
Komentar
Posting Komentar